Judul kolom

Senin, 22 Juli 2013

Kurikulum Kitab Kuning bag. 1

Skala prioritas dalam belajar
Kurikulum Dalam Belajar Islam Dari Dasar Berdasarkan Urutan Kitab "Kuning" Ulama

Seseorang yang belajar Islam dengan baik dan benar tentu membutuhkan metodologi dalam menentukan materi apa sajakah yang perlu didahulukan,karena ilmu tentang Islam itu luas,sementara umur sesorang itu pendek,maka perlu skala prioritas didalam mempelajarinya,agar :
1. Tidak terjatuh kepada kebingungan atau kesalahpahaman akibat tidak urutnya didalam belajar.
2. Memiliki  dasar ilmiyyah yang baik,untuk melanjutkan ke jenjang belajar berikutnya dan mampu mengembangkan kemampuan ilmiyyahnya dengan berbekal materi dasar dalam setiap disiplin ilmu yang dipelajari.  
(Bersambung).

 

Link Sunnah ,media belajar Agama Islam

 بسم الله الرحمن الرحيم






الحمد لله الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إقرارا به وتوحيدا، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم تسليما مزيدا، أما بعد
..

Berikut ini daftar link Sunnah yang dinukil dari 


http://abunashir.blogspot.com


,dengan beberapa pengurangan.


Terdiri dari :

BLOG ISLAMI

WEB ISLAMI (BAHASA INDONESIA) 


MUSLIMAH (INDONESIA) 

SEARCH ENGINE ISLAMI

RADIO & TV ONLINE

INFORMASI PENGAJIAN

SOAL JAWAB ISLAM

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

WEB PARA ULAMA 



FIQHULQOLBI



بسم الله الرحمن الرحيم

FIQHULQOLBI
Majelis ke-3 : Prinsip tentang hati ke-1.




الحمد لله الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إقرارا به وتوحيدا، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم تسليما مزيدا، أما بعد..

Alhamdulillah kita masih bisa berjumpa pada kajian tentang “FiqhulQolbi”,kitapun juga bersyukur dan memuji Allah Ta`ala,karena pada pertemuan yang telah lalu kita telah mempelajari dua muqoddimah,pengantar fiqh hati :
Pertama : tentang pentingnya amal hati,bahwa bisa jadi suatu amal,dhohirnya kelihatannya kecil,namun hakekatnya nilainya besar disisi Allah Ta`ala.
Kedua : tentang bahayanya kerusakan hati,bahwa bisa jadi suatu dosa yang dhohirnya kelihatannya sepele,namun ternyata merupakan dosa besar yang melebihi besarnya dosa besar dhohir,seperti zina,meminum minuman keras dan yang lainnya.


PERJALANAN HIDUP

بسم الله الرحمن الرحيم

PERJALANAN HIDUP




Pernahkah kita memikirkan bahwa hidup ini hakekatnya adalah perjalanan? ,pernahkah kita merenungkan hidup di dunia ini tidak lain adalah sebuah perjalanan menuju kepada Allah Ta`ala?
Tidakkah Anda mengingat sabda Rasulullah Muhammad   صلى الله عليه وسلم :

كلّ الناسِ يغدو؛ فبائعٌ نَفسَه فمُعتِقها أو موبِقها



“Setiap hari semua orang melanjutkan perjalanan hidupnya,keluar mempertaruhkan dirinya! Ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya!” (Hadits Riwayat Imam Muslim)  

Hakekat Dunia Seperti Sayap Seekor Nyamuk


Kajian Tausiyah Islam Hakekat Dunia Seperti Sayap Seekor Nyamuk - Ustadz Abdullah Zaen












  • Dunia memang selalu menggoda. Dunia selalu tampak indah dan menawan. Ia cantik mempesona dan memikat hati banyak manusia.

    Namun, dunia juga merupakan cobaan, untuk menguji siapa di antara hamba Allah yang beriman dan siapa yang tidak. (QS. Al Kahfi: 7 dan QS. Al Mulk: 2)
    Sebenarnya, banyak orang yang telah memahami hakikat dunia ini, namun masih banyak pula yang terjebak di dalamnya. Yang paling menyedihkan adalah, orang yang tidak mengerti sama sekali hakikat dunia. Mereka adalah orang-orang yang terombang-ambing dalam pusaran gelombang hawa nafsu yang sengaja dipasang oleh setan untuk dijadikan perangkap dalam menyesatkan manusia.

    Al-'Aqidah Al-Wasithiyyah







    TALKHISH (RINGKASAN) AQIDAH WASITHIYYAH
    إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا ؛ من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أنَّ محمداً عبده ورسوله،أما بعد :


    PENDAHULUAN 
    Berikut ini ringkasan kitab Aqidah Wasithiyyah,yang dibagi menjadi dua bagian ,yaitu :


    1. MATAN TALKHISH/RINGKASAN


    2. SYARAH TALKHISH/RINGKASAN
    MATAN TALKHISH/RINGKASAN AQIDAH WASITHIYYAH
    INTI KANDUNGAN

    Kitab ini adalah kitab Aqidah Islam dan manhaj AhlusSunnah Wal Jama`ah ,yang secara garis besar berisikan penjelasan tentang :

    1. Rukun Iman yang wajib diyakini oleh setiap Muslim,dan ini adalah ciri khas yang paling mendasar dari AhlusSunnah Wal Jama`ah


    2. Ciri khas dan manhaj AhlusSunnah Wal Jama`ah yang membedakan diri mereka dengan ahlulbid`ah

    PRODUK BARU

    PRODUK BARU





    Buku
    Beberapa buku berbahasa Indonesia maupun kitab berbahasa Arab,In sya Allah akan kami postingkan di kolom Produk.
    Kami berusaha menawarkan buku dan kitab yang isinya mencerminkan manhaj Salaf, Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

    Baju
    Kami "Zayna Collection" menerima jahitan busana Muslim dan Muslimah dengan berbagai ukuran (dewasa dan anak-anak).
    Kamipun juga menjual busana Islami yang sudah jadi ,produk sendiri.
    Semboyan kami : Islami,Indah dan Terjangkau.


    Catatan :
    1. In sya Allah kami akan menginfokan produk-produk terbaru kami dalam kolom Produk.
    2. Untuk cara pemesanan ataupun pembelian,silahkan lihat kolom Pembelian.
    3. Kontak kami : Sa'id 081804055779 (sms/telp)


    Lenyapnya Keberkahan Ilmu

    Lenyapnya Keberkahan Ilmu

    Sumber : http://abumushlih.com/lenyapnya-keberkahan-ilmu.html/
    Segala puji bagi Allah, salawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Rasulullah. Amma ba’du.
    Seorang penuntut ilmu, tentu tidak menginginkan ilmunya hilang begitu saja tanpa bekas. Terlebih lagi, jika yang hilang itu adalah keberkahan ilmunya. Alias ilmu yang dipelajarinya tidak menambah dekat dengan Allah ta’ala, namun justru sebaliknya, wal ‘iyadzu billah
    Tidak sedikit, kita jumpai para penuntut ilmu syar’i yang berusaha untuk mengkaji kitab para ulama, bahkan bermajelis dengan para ulama dalam rangka menyerap ilmu dan arahan mereka. Tentu saja, perkara ini adalah sesuatu yang sangat-sangat harus kita syukuri. Karena dengan kokohnya ilmu dalam diri setiap pribadi muslim, niscaya agamanya akan tertopang landasan yang kuat. Sering kita dengar, ucapan yang sangat populer dari seorang Imam, Amirul Mukminin dalam bidang hadits, Muhammad bin Isma’il al-Bukhari rahimahullah di dalam Kitab Shahihnya yang menegaskan, “Ilmu sebelum ucapan dan perbuatan.”
    Begitu pula, perkataan Imam Ahlus Sunnah di masanya Ahmad bin Hanbalrahimahullah yang sangat terkenal, “Umat manusia sangat membutuhkan ilmu jauh lebih banyak daripada kebutuhan mereka terhadap makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman dibutuhkan dalam sehari cukup sekali atau dua kali. Adapun ilmu, maka ia dibutuhkan sebanyak hembusan nafas.” (lihat al-’Ilmu, fadhluhu wa syarafuhu, tahqiq Syaikh Ali al-Halabi hafizhahullah).
    Akan tetapi, tatkala ilmu yang dikaji, dihafalkan, dan didalami itu tidak sampai meresap serta tertancap kuat ke dalam lubuk hati, maka justru musibah dan bencana yang ditemui. Tidakkah kita ingat ungkapan emas para ulama salaf yang menyatakan, “Orang-orang yang rusak di antara ahli ilmu kita, maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan Yahudi. Dan orang-orang yang rusak di antara ahli ibadah kita, maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan Nasrani.” (lihat Syarh Ba’dhu Fawa’id min Surah al-Fatihah oleh Fadhilatusy Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah). Apa yang mereka katakan adalah kenyataan yang amat sering kita jumpai. Itu bukanlah dongeng atau cerita fiksi.
    Saudaraku, semoga Allah menjaga diriku dan dirimu… Masih tersimpan dalam ingatan kita, doa yang sepanjang hari kita panjatkan kepada Allah, “Ya Allah, tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang Engkau berikan nikmat atas mereka, dan bukan jalannya orang-orang yang dimurkai (Yahudi) dan bukan pula orang-orang yang sesat (Nasrani).” Inilah doa yang sangat ringkas namun penuh dengan arti. Bahkan, Syaikhul Islam Abul Abbas al-Harrani rahimahullah pun menyebutnya sebagai doa yang paling bermanfaat, mengingat kandungannya yang sangat dalam dan berguna bagi setiap pribadi. Kaum Yahudi dimurkai karena mereka berilmu namun tidak beramal. Adapun kaum Nasrani tersesat karena mereka beramal tanpa landasan ilmu. Maka, orang yang berada di atas jalan yang lurus adalah yang memadukan antara ilmu dan amalan.
    Dari sinilah, kita mengetahui, bahwa hakekat keilmuan seseorang tidak diukur dengan banyaknya hafalan yang dia miliki, banyaknya buku yang telah dia beli, banyaknya kaset ceramah yang telah dia koleksi, banyaknya ustadz atau bahkan ulama yang telah dia kenali, tidak juga deretan titel akademis yang dibanggakan kesana-kemari. Kita masih ingat, ucapan sahabat Nabi yang mulia, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu wa ardhahu“Bukanlah ilmu itu diukur dengan banyaknya riwayat. Akan tetapi pokok dari ilmu adalah khas-yah/rasa takut -kepada Allah-.” (lihat al-Fawa’id karya Ibnul Qayyim rahimahullah).
    Oleh sebab itulah, kita dapati para ulama salaf sangat keras dalam berjuang menggapai keikhlasan dan menaklukkan hawa nafsu serta ambisi-ambisi duniawi. Diriwayatkan dari Sufyan ats-Tsauri rahimahullah, beliau berkata, “Tidaklah aku menyembuhkan sesuatu yang lebih berat daripada niatku.” (lihat Hilyah Thalib al-’Ilm oleh Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullahu rahmatan wasi’ah).  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Sesungguhnya setiap amal itu dinilai berdasarkan niatnya. Dan setiap orang hanya akan meraih balasan sebatas apa yang dia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya [tulus] karena Allah dan Rasul-Nya niscaya hijrahnya itu akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena [perkara] dunia yang ingin dia gapai atau perempuan yang ingin dia nikahi, itu artinya hijrahnya akan dibalas sebatas apa yang dia inginkan saja.” (HR. Bukhari dan Muslim).
    Ikhlas, bukanlah ucapan yang terlontar di lidah, huruf yang tertulis dalam catatan, banyaknya harta yang telah kita sumbangkan untuk kebaikan, lamanya waktu kita berdakwah, atau penampilan fisik yang tampak oleh mata. Ikhlas adalah ‘permata’ yang tersimpan di dalam hati seorang mukmin yang merendahkan hati dan jiwa-raganya kepada Rabb penguasa alam semesta. Inilah kunci keselamatan dan keberhasilan yang akan menjadi sebab terbukanya gerbang ketentraman dan hidayah dari Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman (syirik), maka mereka itulah orang-orang yang akan memperoleh keamanan dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan hidayah.” (QS. al-An’am: 82). Allah berfirman (yang artinya), “Pada hari [kiamat] tidak lagi berguna harta dan keturunan, kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.” (QS. asy-Syu’ara’: 88-89). Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, tidak juga harta kalian. Akan tetapi yang dipandang adalah hati dan amal kalian.” (HR. Muslim). Sementara kita semua mengetahui, bahwa tanpa keikhlasan tak ada amal yang akan diterima, Allahul musta’an.
    Kita juga masih ingat, nasehat emas Ahli Hadits kontemporer yang sangat terkenal Syaikh al-Albani rahimahullah di dalam kitab-kitabnya supaya kita tidak menjadi orang yang memburu popularitas. Beliau mengutip ungkapan para ulama kita terdahulu,Hubbuzh zhuhur yaqtha’uzh zhuhurMenyukai ‘ketinggian’ akan mematahkan punggung.” Maknanya, gila popularitas akan menyebabkan kebinasaan, kurang lebih demikian… Allah berfirman (yang artinya), “Berikanlah peringatan, sesungguhnya peringatan itu akan berguna bagi orang-orang yang beriman.” (QS. adz-Dzariyat: 55).
    Ikhlas -wahai saudaraku- … adalah rahasia kesuksesan dakwah nabi dan rasul serta para pendahulu kita yang salih. Berapapun jumlah orang yang tunduk mengikuti seruan mereka, mereka tetap dinilai berhasil dan telah menunaikan tugasnya dengan baik. Mereka tidak dikatakan gagal, meskipun ayahnya  sendiri produsen berhala, meskipun anaknya sendiri menolak perintah Rabbnya, meskipun pamannya sendiri tidak mau masuk Islam yang diserukannya, meskipun tidak ada pengikutnya kecuali satu atau dua saja, bahkan ada nabi yang tidak punya pengikut sama sekali…! Mereka, adalah suatu kaum yang mendapatkan pujian dan keutamaan dari Allah karena keikhlasan dan ketaatan mereka kepada Rabbnya, karena ilmu dan amalan yang mereka miliki. Allahta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul, maka mereka itulah yang akan bersama dengan kaum yang mendapatkan kenikmatan dari Allah, yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada’ dan orang-orang salih. Mereka itulah sebaik-baik teman.” (QS. an-Nisaa’: 69)
    Kalau kita memang ikhlas -wahai saudaraku- niscaya kita akan merasa senang apabila saudara kita mendapatkan hidayah, entah itu melalui tangan kita atau tangan orang lain… Kalau kita memang ikhlas -wahai saudaraku- maka amalan sekecil apapun tidak akan pernah kita sepelekan! Ibnu Mubarak rahimahullah mengingatkan, “Betapa banyak amalan kecil yang menjadi besar karena niat. Dan betapa banyak amalan besar menjadi kecil gara-gara niat.” (Jami’ al-’Ulum wal Hikam oleh Ibnu Rajab).Semoga Allah memberikan karunia keikhlasan kepada kita...

    Agar kita mendapatkan doanya Malaikat


    Agar kita mendapatkan doanya Malaikat


    Dinukil dari :http://addariny.wordpress.com/2013/04/20/agar-kita-mendapatkan-doanya-malaikat/#more-1973

    Bismillah… Segala puji bagi Allah semata… Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi tercinta, para kerabat dan sahabatnya, serta pengikutnya yang baik hingga hari kiamat.
    Siapa yang tidak ingin mendapatkan doa kebaikan dari Malaikat?! Tentunya semuanya menginginkannya, karena malaikat adalah makhluk yg mulia, selalu berbuat ketaatan, dan tidak pernah sekalipun berbuat dosa… Tentunya doanya akan didengar oleh Allah ta’ala.
    Untuk mendapatkan doa-doa kebaikan dari para malaikat itu, marilah kita lakukan hal-hal berikut ini:
    1. Menunggu sholat berjama’ah, sebagaimana sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:
    لَا يَزَالُ الْعَبْدُ فِي صَلَاةٍ مَا كَانَ فِي مُصَلَّاهُ يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ، وَتَقُولُ الْمَلَائِكَةُ: اللهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، اللهُمَّ ارْحَمْهُ، حَتَّى يَنْصَرِفَ أَوْ يُحْدِثَ
    “Seorang hamba akan terus (dicatat) sebagai seorang yang sholat selama dia masih menunggu sholat (berjama’ah) di tempat sholatnya. PARA MALAIKAT akan terus BERDOA UNTUKNYA: ‘Ya Allah ampunilah dosanya, Ya Allah rahmatilah dia’, hingga ia beranjak pergi atau berhadats (batal wudlunya)”. [HR. Muslim: 649]
    2. Sholat berjama’ah di shof pertama, sebagaimana sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:
    إِنَّ اللَّهَ عز وجل وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الْأَوَّلِ
    Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya bersholawat untuk mereka yang sholat (berjama’ah) di shof pertama. [HR. Ibnu Majah: 997 dan yang lainnya. Dishohihkan oleh Syeikh Albani]
    Faedah: maksud dari sholawat dari Allah di sini adalah pujian dan pengagungan Allah untuk orang tersebut. Sedang makna sholawat dari para malaikat dan yang lainnya untuk  seseorang adalah permintaan mereka agar Allah menambah pujian dan pengagungan-Nya kepada orang tersebut.
    Alhafizh Ibnu Hajar mengatakan:
    وأولى الأقوال ما تقدم عن أبي العالية أن معنى صلاة الله على نبيه؛ ثناؤه عليه وتعظيمه، وصلاة الملائكة وغيرهم؛ طلب ذلك له من الله تعالى، والمراد طلب الزيادة لا طلب أصل الصلاة
    Pendapat paling baik (dalam masalah ini) adalah pendapat yang telah lalu, yang dinukil dari Abul Aliyah: bahwa makna sholawat Allah kepada Nabi-Nya adalahpujian dan pengagungan dari-Nya. Sedang makna sholawat para malaikat dan yang lainnya (untuk Nabi) adalah memintakan tambahan hal tersebut dari Allah ta’ala. (Fathul Bari: 11/136)
    3. Menyambung shof yang terputus dalam sholat berjama’ah,sebagaimana sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:
    إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الَّذِينَ يَصِلُونَ الصُّفُوفَ
    Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya bersholawat untuk mereka yang menyambung shof-shof (yang terputus). [HR. Ibnu Majah: 995. Dishohihkan oleh Syeikh Albani]
    4. Sholat shubuh berjama’ah, kemudian duduk (berdzikir) di tempat sholatnya, sebagaimana sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:
    من صلى الفجر ثم جلس في مصلاه صلت عليه الملائكة وصلاتهم عليه : اللهم اغفر له اللهم ارحمه
    “Barangsiapa Sholat Fajar, kemudian duduk (berdzikir) di tempat sholatnya, maka para malaikat berdoa untuknya, dan doa mereka kepada orang tersebut adalah: Ya Allah ampunilah dosanya, Ya Allah rahmatilah dia” [HR. Ahmad 1251, dihasankan oleh pentahqiqnya]
    5. Mendoakan saudara seiman dari jauh (tanpa sepengetahuannya),sebagaimana sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:
    دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ، كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
    Doa seorang muslim untuk saudaranya (seiman) dari jauh adalah mustajab, di sisi kepalanya ada seorang malaikat yang ditugaskan, setiap orang tersebut mendoakan kebaikan untuk saudaranya (seiman), malaikat yang ditugaskan tersebut mendoakan: ‘Amin, dan untukmu juga seperti itu’ [HR. Muslim: 2733].
    6. Bersedekah atau berinfak, sebagaimana sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:
    ما من يوم يصبح العباد فيه إلا ملكان ينزلان فيقول أحدهما: اللهم أعط منفقا خلفا، ويقول الآخر: اللهم أعط ممسكا تلفا
    Tidaklah para hamba memasuki waktu pagi hari, melainkan ada dua malaikat turun (ke dunia). Maka salah satu dari mereka berdoa: ‘Ya Allah, berikanlah ganti (yang baik) kepada orang yang bersedekah’. Sedang malaikat yang satunya lagi mengatakan: ‘Ya Allah, timpakanlah kerugian kepada orang yang menahan hartanya’. [Muttafaqun Alaih].
    7. Berdakwah mengajarkan kebaikan kepada manusia, sebagaimana sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:
    إن الله وملائكته وأهل السماوات وأهل الأرضين حتى النملة في جحرها وحتى الحوت ليصلون على معلم الناس الخير
    Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya, penghuni langit dan penghuni bumi, bahkan semut di liangnya dan juga ikan, mereka benar-benar bersholawat untuk orang yang (berdakwah) mengajarkan kebaikan kepada manusia. [HR. Attirmidzi: 2685, dishohihkan oleh Syeikh Albani]
    Itulah beberapa amalan yang mendatangkan doa para malaikat untuk kita semua… Marilah kita peraktekkan ilmu ini, minimal kita biasakan diri mendoakan kebaikan untuk saudara-saudara kita seiman, agar kebaikan demi kebaikan semakin menyebar di tengah-tengah kita.
    وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين, والحمد لله رب العالمين

    Jumat, 05 Juli 2013

    Kejeniusan Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Utsman Dan Ali


    KategoriBuku Islamy, Buku Terjemah, Pustaka Azzam, Siroh / Sejarah
    StokTersedia
    KodeAZ-025


    Berat ( /pcs )2 Kg
    HargaRp 172.000 215.000
    Pesan Sekarang !
    081804055779

    Kejeniusan-Rasulullah

    Kode: AZ-025
    Penulis: Abbas Mahmud al-Aqqad
    Tahqiq:
    Penerbit: PUSTAKA AZZAM
    Berat: 2 kg

    Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam laksana sumber mata air jernih untuk melepaskan dahaga dan menyejukkan jiwa. Sejarah beliau tidak pernah lekang oleh zaman dan selalu menjadi sumber inspirasi umat manusia. Beliau adalah prototype yang sempurna, pemilik akhlak yang luhur, pembawa tongkat dakwah tauhid yang universal. Di bawah didikan dan bimbingan beliau muncullah generasi terbaik nan jenius dari beragam kelompok umur, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Al Khaththab, Utsman bin Affan, Ali bin Abu Thalib dan sahabat-sahabat lainnya.
    Kejeniusan yang dimiliki Nabi shalallahu alaihi wa salam terlihat jelas di semua aspek kehidupan, baik aspek politik, ekonomi, sosial maupun budaya. Kejeniusan inilah yang kemudian ditelurkan kepada sahabat-sahabat beliau, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali, sebagai penerus tongkat estafet sehingga membuat lawan dan kawan mengakui serta berdecak kagum. Itulah mengapa kita perlu menelaah, mempelajari dan menerapkan warisan yang pernah membawa umat Islam ke masa emas dan puncak kejayaannya, sehingga kita kembali menjadi umat terbaik yang menjadi teladan bagi umat-umat yang lain.

    Kamis, 04 Juli 2013

    Belajar Islam

    Tips Belajar Agama di Waktu Sibuk

    image
    Kode: KIS-064
    Harga: Rp38.000,00
    Pengarang: Syaikh Muhammad Shalih al-Munajid dan Dr. Ubaid bin Salim al-Amri
    Penerbit: KISWAH
    Berat: 0,5 kg





    Deskripsi:
    Kiat Sukses Mendalami Ilmu Agama Meski Anda Sibuk Bekerja Ilmu adalah kunci meraih kebaikan. Mencari ilmu merupakan amalan mulia yang dihasung oleh agama kita. Namun, kendala dan rintangan seringkali hadir menjerat langkah-langkah kita untuk mendalami ilmu-ilmu agama. Sehingga, aktivitas mulia tersebut acapkali kita lakukan "sekenanya saja", tak terencana dan sulit mencapai titik sempurna.
    Salah satu kendala yang sering dikeluhkan oleh para penuntut ilmu adalah kesibukan kerja dan sulitnya memenej waktu untuk menyelaraskan antara kerja dan belajar agama. Di satu sisi bekerja merupakan tuntutan kehidupan yang tak terelakkan, sedangkan belajar ilmu adalah tuntutan lain dari sisi kehidupan rohani dan agama kita yang juga tak boleh dilupakan.
    Buku ini hadir memberikan solusi, rahasia dan motivasi untuk menyerap lautan ilmu syar'i, walaupun kita berada dalam belitan kesibukan kerja. Meski sibuk bekerja, tetap semangat belajar ilmu agama! Selamat membaca!

    «

    Kiat Islam

    Kiat-Kiat Islam Mengatasi Kemiskinan

    image
    Kode: TQW-028
    Harga: Rp30.000,00
    Pengarang: Yazid Abdulqodir Jawaz
    Penerbit: PUSTAKA AT-TAQWA
    Berat: 0,3 kg





    Deskripsi:
    Islam berusaha mengatasi kemiskinan dan berusaha keras untuk mencari jalan keluarnya serta mengawasi kemungkinan dampak yang timbul karenanya, guna menyelamatkan aqidah, akhlak, amal perbuatan, memelihara kehidupan rumah tangga, dan melindungi kestabilan dan ketentraman masyarakat, disamping itu juga untuk mewujudkan juwa persaudaraan antar sesama kaum Muslimin.
    Miskin dan kaya keduanya sama-sama merupakan cobaan dan ujian bagi seorang hamba. Orang yang miskin diuji dengan kefakirannya, apakah ia dapat bersabar ataukah tidak. Sementara orang kaya diuji dengan kekayaannnya, apakah ia dapat bersyukur, ataukah kufur terhadap nikmat Allah Ta'ala.
    Manusia yang paling beruntung adalah yang bertakwa kepada Allah Ta'ala dengan mentauhidkan-Nya dan menjauhkan syirik, serta benar dalam melaksanakan ibadah kepada-Nya. Orang kaya hendaklah beribadah dengan cara bersyukur. Artinya, ia melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, menggunakan harta dan kekayaannnya dalam rangka melaksanakan ketaatan kepada Allah dan RasulNya, menuntut ilmu, melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat, sedekah, membantu sanak kerabat yang miskin dan papa, menolong fakir miskin dan orang yang susah, memberikan makan kepada orang-orang yang lapar dan membutuhkan, meminjamkan harta kepada orang-orang yang kesulitan, melaksanakan ibadah haji, umrah, dan ibadah-ibadah lainnya.
    Adapun orang miskin hendaklah beribadah dengan cara bersabar atas apa yang menimpanya. Artinya, ia bersabar atas kefakiran dan kemiskinan yang telah ditakdirkan oleh Allah Ta'ala, tetapi ia tetap berusaha mencari nafkah dengan sungguh-sungguh dan senantiasa mensyukuri nikmat Allah yang dikaruniakan kepadanya, merasa puas dan cukup dengan apa yang Allah karuniakan.
    Jadi orang yang mulia di sisi Allah Ta'ala adalah orang yang bertakwa, apakah ia orang kaya ataukah ia orang miskin.



    «

    Bila dunia

    Bila Dunia Menjadi Tujuan Hidup

    image
    Kode: MAH-047
    Harga: Rp34.000,00
    Pengarang: Abu Abdirrahman al-Haritsi
    Penerbit: MAKTABAH AL-HANIF
    Berat: 0,3 kg












    Deskripsi:
    Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang artinya): "Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal." (QS. Al-Mu'min: 39).
    Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (artinya):"Apalah artinya dunia ini bagiku! Di dunia ini aku laksana seorang yang melakukan perjalanan dan berteduh di bawah sebatang pohon lalu pergi dan meninggalkannya." (HR. Thirmidzi: 2337, Ibnu Majah: 4109, Ahmad:(1/391 dan 441), Hakim: (IV/310), dari sahabat Ibnu Mas'ud).
    Pernahkah anda bertanya pada diri dan hati anda, untuk apakah sebenarnya anda diciptakan ke dunia ini? Pernahkan anda menanyakan kepada hati anda yang paling dalam, untuk apakah sebenarnya harta dan kekayaan yang selama ini anda kejar siang dan malam? Apakah supaya anda dapat bersenang-senang dengannya atau supaya dikatakan bahwa andalah orang yang paling kaya dan bahagia di dunia ini?
    Percaya dan berbuat jujurlah kepada diri anda, bahwasanya hati yang selalu di sibukkan oleh dunia dan jauh dari dzikir kepada Allah Ta'ala adalah merupakan hati yang sakit yang di penuhi oleh racun. Orang yang memiliki harta banyak sekilas dari dirinya nampak kebahagiaan dan keceriaan, namun pernahkah anda memperhatikan apa sebenarnya yang terjadi dibalik semua itu? Tanyakan dan jujurlah pada hati anda, apakah dunia yang selama ini anda kejar dan menghabiskan waktu di dalamnya telah memberikan kebahagiaan dan ketenangan yang sebenarnya kepada diri anda? Atau apakah ia hanya sebuah racun yang mengotori kesucian hati anda?.
    Semoga untaian-untaian risalah hati dalam setiap lembaran ini dapaK menyadarkan hati yang telah di la



    «

    Toko online Muslim